Politikindonesia - Pihak Istana tengah menanti surat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Surat ini penting karena ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan berisikan soal kontrak baru koalisi. Kabarnya, surat tersebut akan dikirim hari ini, melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi.
Setidaknya, itulah yang dikemukakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/04). Julian mengaku, mendapatkan informasi tentang surat itu dari Mensesneg. Seperti diketahui, Mensesneg lah yang ditunjuk SBY dalam menangani koalisi Pemerintah dengan partai-partai politik.
“Tadi saya dapat informasi dari Mensesneg. Presiden PKS telah menghubungi Mensesneg menyatakan mereka akan mengirim surat pada Presiden. Mensesneg menyarankan dikirim melalui Menko Polhukam atau ke Mensesneg," ujar Julian.
Julian mengaku tidak tahu apa isi surat PKS tersebut. Sebab, surat tersebut akan dikirim hari ini. Julian juga belum mengetahui apakah PKS akan mengikuti draf kontrak baru koalisi. “Belum ada informasi di surat. Bisa saja rekomendasi, usulan, atau pernyataan untuk bersedia."
Kenapa akhirnya Presiden SBY surat menyurat dengan PKS, dan bukan bertemu langsung seperti dengan partai lain? "Yang penting pernyataan tertulis dari partai. Kalau itu disampaikan secara resmi. Maknanya sama bahwa mereka berkomitmen untuk tetap bersama dengan koalisi pemerintah," tutur Julian.
Julian membeberkan, Presiden mengharapkan komitmen dijalankan bersama-sama sebagai koalisi pendukung pemerintah. "Saya tidak bisa komentar karena ini format penataan ulang partai koalisi dalam pemerintah," jawab Julian.
Julian mengaku juga tidak mengetahui apakah dengan adanya kontrak koalisi baru tersebut, akan berdampak pada reshuffle atau tidak. "Reshuffle bisa saja terjadi karena itu hak preogratif Presiden."
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=21136-Istana%20Menanti%20Surat%20PKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar